Produk organik mengandung lebih sedikit pestisida. Pestisida adalah bahan kimia seperti fungisida, herbisida, dan insektisida. Bahan kimia ini banyak digunakan dalam pertanian konvensional dan residu tetap berada dalam makanan yang kita makan.
Mengapa
pestisida masalah?
Anak-anak
dan janin paling rentan terhadap paparan pestisida karena sistem kekebalan
tubuh mereka kurang berkembang dan karena tubuh dan otak mereka masih
berkembang. Paparan pada usia dini dapat menyebabkan keterlambatan
perkembangan, gangguan perilaku, dan disfungsi motorik.
Wanita
hamil lebih rentan karena pestisida yang ditambahkan berada pada organ yang bebannya
bertambah. Ditambah pestisida dapat ditularkan dari ibu ke anak dalam rahim,
serta melalui ASI. Beberapa eksposur dapat menimbulkan efek pengembangan tertunda
pada sistem saraf, bahkan bertahun-tahun setelah paparan awal.
Sebagian
besar dari kita memiliki akumulasi
penumpukan pestisida di dalam tubuh kita karena bertahun-tahun paparan.
Kimia ini merupakan "beban tubuh" seperti yang secara medis dikenal
dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti sakit kepala, cacat lahir, dan
menambah tekanan pada sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Makanan organik seringkali lebih segar. Makanan segar lebih enak. Makanan organik biasanya lebih segar bila
dimakan karena tidak mengandung bahan pengawet yang membuatnya bertahan lebih
lama. Produk organik sering (tapi tidak selalu, maka perhatikan darimana asalnya)
diproduksi dari pertanian kecil dekat tempatnya dijual.
Pertanian
organik biasanya lebih baik bagi lingkungan. Praktek pertanian organik
mengurangi polusi (udara, air, tanah), menghemat air, mengurangi erosi tanah,
meningkatkan kesuburan tanah, dan menggunakan lebih sedikit energi. Selain itu,
pertanian organik lebih baik bagi burung dan binatang kecil sedangkan pestisida
kimia dapat membuat lebih sulit bagi makhluk tersebut untuk bereproduksi dan
bahkan dapat membunuh mereka. Pertanian tanpa pestisida juga lebih baik bagi
orang-orang yang memanennya.
Hewan organik yang dibesarkan TIDAK diberi antibiotik,
hormon pertumbuhan, atau makanan produk sampingan bagi hewan. Penggunaan antibiotik dalam produksi daging konvensional membantu menciptakan
resistensi/ketahanan antibiotik bakteri. Ini berarti bahwa ketika seseorang
jatuh sakit karena bakteri, mereka akan kurang responsif terhadap pengobatan
antibiotik. Tidak memberikan makanan produk sampingan bagi hewan untuk hewan
lain mengurangi risiko penyakit sapi gila (BSE). Selain itu, hewan yang diberi
lebih banyak ruang untuk bergerak dan akses ke luar, keduanya dapat membantu
untuk menjaga agar hewan sehat. Semakin ramai kondisi, semakin besar
kemungkinan binatang menjadi sakit.
Nature's Finest Picture |